RS Bhayangkara Denpasar bekerjasama Smile Train, Yayasan Senyum Bali dan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi) kembali berbagi kebahagiaan dengan melaksanakan bhakti kesehatan operasi bibir sumbing dan celah langit – langit secara gratis, Rabu (16/6/2021).
Operasi bibir sumbing dan celah langit-langit diikuti 12 orang anak berusia antara 5 bulan sampai dengan 5 tahun. Pelaksana kegiatan operasi melibatkan 6 orang dokter spesialis bedah plastik dan 3 orang dokter spesialis anastesi serta 8 orang tim kamar bedah RS Bhayangkara Denpasar.
Kegiatan ini dihadiri Kapolda Bali, Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si., Ketua Bhayangkari Daerah Bali Ny. Ketut Putu Jayan, Pejabat Utama Polda Bali, Pendiri Yayasan Senyum Bali Mary Northmore dan Ketua Yayasan Senyum Bali, Desak Made Sukmadewi serta perwakilan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Karumkit Bhayangkara Denpasar, Pembina TK I dr. Ni Made Murtini, MARS menjelaskan, bibir sumbing dan celah langit-langit merupakan kongenital yang sering terjadi di Indonesia. Cacat ini diakibatkan karena adanya gangguan pada penyatuan bibir, gusi, langit-langit saat kehamilan trisemester pertama.
“Cacat bawaan bibir sumbing atau celah bibir dan langit-langit bisa mengenai siapa saja di semua daerah tanpa kecuali. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Apakah berkaitan dengan keturunan, perkawinan keluarga dekat, kurang gizi, infeksi saat kehamilan atau ada penyebab lainnya,” terang dr. Murtini.
Menurut dr. Murtini, penderita bibir sumbing atau celah langit-langit akan mengalami gangguan dalam masa pertumbuhannya, seperti kekurangan gizi karena kesulitan asupan nutrisi serta mengalami gangguan fungsi bicara.
Untuk mengatasi kecacatan tersebut, perlu pendekatan psikologis kepada orang tua dan keluarga karena cenderung menyembunyikan anaknya dari pergaulan sosial. Disamping itu, pembiayaan operasi yang tidak murah dan memerlukan operasi rekonstruksi bertahap agar perkembangannya mendekati anak normal.
“Bakti kesehatan Polri dalam rangka Hari Bhayangkara 1 Juli 2021 dan HUT Dokkes Polri ke-75 dilaksanakan untuk meringankan beban penderita, orang tua dan keluarga. Membantu menyelesaikan masalah sehingga penderita mendekati normal,” ujarnya.
Kapolda Bali, Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si. memberikan apresiasi kepada Biddokkes dan RS Bhayangkara Denpasar serta sejumlah pihak yang sudah berpartisipasi menyelenggarakan kegiatan bakti kesehatan dengan tema “Dokkes Berbakti Untuk Polri Bagi Negeri”.
Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara dan HUT Dokkes Polri ke-75 tahun, Polda Bali juga telah melaksanakan kegiatan terutama untuk mendukung program pemerintah dalam hal penanganan Covid-19, seperti donor plasma konvalesen dan donor darah rutin.
“Ini merupakan salah satu wujud kepedulian Polri untuk membantu kesulitan masyarakat di bidang kesehatan. Kegiatan ini juga bisa dijadikan momen untuk mempererat tali silaturahmi guna memperkokoh kemanunggalan Polri dengan rakyat,” kata Kapolda Bali.
Calon peserta operasi diskrining terlebih dahulu pada hari senin dengan sejumlah pemeriksaan medis yang telah ditetapkan meliputi Laboratorium , foto Rontgen, dan test PCR. Kebijakan lainnya, penunggu hanya diperkenankan satu orang saja ,harus melalui skrining dan standar protokol kesehatan.