Klikdokter.com, Jakarta Gangguan makan merupakan kondisi serius yang terkait dengan perilaku makan yang menyimpang dan membahayakan kesehatan. Ada tiga gangguan makan yang paling umum, seperti anoreksia, bulimia, dan binge eating disorder. Sebagian besar kasus gangguan makan melibatkan fokus yang berlebihan terhadap berat badan, bentuk tubuh dan makanan.
Dilansir Prevention, National Eating Disorders Association menyebutkan bahwa sekitar 20 juta perempuan dan 10 juta laki-laki di Amerika Serikat pernah atau sedang mengalami gangguan makan.
Wanita dua kali lebih mungkin untuk terkena gangguan makan, dibandingkan pria. Hal ini terjadi karena banyaknya paparan dari media, yang menyodorkan definisi kecantikan, bahwa tubuh ideal sama dengan tubuh langsing. Dan tubuh langsing berarti menarik, sukses, dan sehat.
“Dalam masyarakat, kelangsingan seseorang kerap disejajarkan dengan keindahan dan kesuksesan. Tekanan ini lebih tinggi di kalangan wanita daripada pria,” ujar kata Ariana Chao, peneliti dari University of Pennsylvania lainnya.
Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi Kelima (DSM-5) mengakui tiga kondisi di bawah ini sebagai gangguan makan. Pahami pengertian dan tanda-tandanya:
Anoreksia nervosa ditandai dengan makan lebih sedikit daripada yang dibutuhkan tubuh. Asupan makanan yang rendah ini dikaitkan dari gangguan kejiwaan, karena pengidapnya terobsesi untuk kurus meski nyatanya ia sudah memiliki berat badan di bawah rata-rata.
Seseorang mengalami anoreksia jika mereka menunjukkan penurunan berat badan yang parah. Mereka juga menyangkal merasa lapar, membuat alasan untuk tidak makan, berolahraga secara berlebihan, menarik diri dari situasi sosial, atau khawatir tentang makan di depan umum.
“Sangat mencemaskan ketika seseorang menghindari makanan, bahkan menolak santapan camilan dalam porsi sedikit yang pada dasarnya takkan berpengaruh secara signifikan untuk tubuh,” kata Jennifer Derenne, peneliti dari Stanford University.
Bulimia muncul dengan sendirinya saat Anda merasa mengonsumsi sesuatu secara berlebihan. Hal tersebut diikuti dengan kondisi muntah-muntah dan cara lainnya untuk memaksa makanan keluar dari dalam tubuh.
Mereka yang mengalami kondisi bulimia biasanya memiliki berat rata-rata. Mereka juga dapat memiliki masalah gigi, kelenjar bengkak di leher dan rahang, serta kapalan di punggung tangan.
Tanda lainnya adalah sengaja melewatkan makan, menghilang setelah makan (misalnya untuk memuntahkan makanan tersebut diam-diam di toilet), menyembunyikan makanan di tempat-tempat aneh, atau bahkan melukai diri sendiri.
Ketika dua jenis gangguan makan di atas sudah cukup terkenal, maka yang satu ini masih terasa asing. Binge eating disorder adalah kondisi ketika seseorang makan dalam porsi yang besar dan tidak bisa mengontrol dirinya.
Semua orang bisa saja mengaku pernah makan dalam porsi besar. Namun bagi penderita binge eating disorder, ia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri untuk berhenti mengunyah.
Beberapa tanda gangguan binge eating disorder termasuk selalu makan hampir sepanjang hari, bersembunyi ketika makan, makan lebih cepat dari orang lain, dan tidak pernah puas dengan apa pun yang dimakan.
Seperti halnya semua gangguan makan, seseorang dengan binge eating disordermungkin menjadi begitu sibuk dengan makanan dan berat badan. Dampaknya, hubungan personal dan interaksi sosial mereka bisa menjadi berantakan.
Tiga kondisi gangguan makan yang telah dijelaskan, seperti bulimia, anoreksia, dan binge eating disorder, biasanya dapat diatasi dengan berkonsultasi dengan dokter. Jadi jika Anda merasa memilikinya, jangan sungkan untuk berbicara kepada ahlinya supaya dapat ditangani dengan tepat sebelum terlambat.
[RS/ RVS]